Selalu Ada Tumbal Dalam Team yang Berhasil
“Kenapa Orang Paling Bisa Diandalkan di Tim Justru yang Paling Sering Diabaikan”
Ada satu orang di timmu yang selalu datang tepat waktu. Nggak banyak drama. Tugas selesai sebelum deadline. Nggak ribut, nggak rewel, nggak minta perhatian. Pokoknya low maintenance, high reliability. Dan tanpa sadar, justru karena itulah… mereka jadi tak terlihat.
Dalam setiap tim, selalu ada peran-peran invisible—bukan karena nggak penting, tapi karena ada orang yang terbaca hasil tapi tak terlihat prosesnya. Mereka bukan spotlight-seekers. Mereka jarang bikin kisah heroik di rapat mingguan. Tapi tanpa mereka, sistemmu akan cepat tumpul.
Sayangnya, manusia cenderung memperhatikan yang paling ribut, bukan yang paling kontributif. Di sinilah jebakannya dimulai.
The Curse of Competence
Ada istilah menarik: The Curse of Competence—”kutukan dari orang yang terlalu cakap”. Semakin bisa diandalkan seseorang, semakin besar kemungkinan mereka akan terus dikasih tanggung jawab… tanpa dukungan, tanpa apresiasi, bahkan tanpa ruang untuk mengeluh.
Kalau mereka mulai diam-diam lelah, siapa yang sadar? Jawabannya sering kali: tidak ada..Karena mereka tidak bikin suara.
Sampai akhirnya, mereka check out. Bukan resign. Tapi mentally disengaged. Bila itu terjadi, dampaknya seperti ban bocor yang tak bersuara—tahu-tahu performa tim melambat, lalu jalan tak lagi stabil.
Kenali Tandanya, Sebelum Terlambat
Mendeteksi orang yang mulai lelah dalam diam butuh kepekaan. Tapi bukan berarti mustahil. Berikut beberapa sinyal halus yang bisa jadi petunjuk:
- Mereka tetap menyelesaikan tugas, tapi tidak lagi ada inisiatif.
- Respon jadi singkat dan fungsional, tidak ada antusiasme personal.
- Tidak lagi menawarkan ide atau masukan—bukan karena setuju, tapi karena sudah numb, alias mati rasa.
- Wajahnya hadir, tapi jiwanya tidak di ruang yang sama.
Kalau kamu merasa timmu baik-baik saja hanya karena tidak ada yang protes, mungkin kamu sedang salah membaca diam.
Dari ‘Andalan’ ke ‘Tumbal’
Mari kita jujur: kadang kita terlalu cepat menyebut seseorang “andalan”, padahal yang kita maksud adalah “bisa disuruh apapun tanpa protes..” Itu bukan andalan. Itu tumbal. Bekerja keras bukan berarti tahan dibebani terus-menerus tanpa dukungan. Loyalitas bukan alasan untuk dimanfaatkan. Orang yang paling bisa diandalkan adalah aset—bukan alat. Dan aset perlu dirawat, bukan sekadar dimanfaatkan.
Tips Penting Buat Pimpinan: Biar yang Diam Tetap Bertahan
- Periksa, Jangan Hanya Minta Laporan
Sesekali tanya: “Gimana kamu ngerasa soal beban kerja akhir-akhir ini?” Bukan soal progres, tapi soal perasaan. - Ucapkan Terima Kasih Secara Spesifik
“Thank you ya, kamu udah tangani revisi klien yang super detail kemarin. Aku tahu itu bukan hal yang gampang.”
Kalimat sederhana, tapi bisa jadi life vest untuk mereka yang mulai tenggelam dalam kelelahan. - Berikan Ruang Bicara, Bukan Cuma Mendengar yang Bersuara
Rapat sering kali jadi ajang siapa yang paling vokal. Tapi coba arahkan pertanyaan ke orang yang biasanya diam:
“Kamu punya pandangan lain soal ini?”
Mereka mungkin tidak terbiasa bicara, tapi bukan berarti tidak punya isi kepala. - Atur Beban, Jangan Asal Lempar
Cek distribusi kerja. Jangan karena satu orang selalu bisa, lantas semua dilempar ke dia. Itu bukan efisien, itu egois.
Kita Butuh Mata yang Melihat ke Samping, Bukan Hanya ke Atas
Dalam kerja tim, bukan hanya penting siapa yang memimpin. Tapi juga siapa yang menopang. Banyak keandalan itu ada di orang-orang yang tidak pernah minta spotlight, tapi tanpa mereka, spotlight itu tidak akan menyala. Jadi sebelum kamu kehilangan mereka yang silently holding the fort, lihat sekelilingmu. Tanyakan dengan jujur: “Siapa yang sudah terlalu lama kita anggap kuat, hanya karena mereka Tidak Pernah Bilang Lelah?”
Karena kadang, justru mereka yang paling tidak bersuara… yang paling butuh didengar. Butuh sesi reflektif bersama tim untuk menyadari pola ini lebih dalam?
Kami siapkan program Team Engagement yang bukan hanya melepas penat, tapi membangkitkan kembali rasa saling lihat dan saling jaga—bukan sekadar kerja bareng, tapi tumbuh bareng.
Karena peran tak selalu terlihat, tapi dampaknya selalu terasa. Hubungi kami. Sebelum timmu kehilangan yang paling diam.
