Mulai Itu Nggak Harus Yakin, Cukup Berani Satu Langkah
Kapan kamu berani mulai ?
Biasanya, pertanyaan itu muncul tepat setelah seseorang mengaku ingin—tapi ragu.
Ragu karena belum 100% yakin.
Ragu karena belum bisa menjamin hasil.
Ragu karena… terlalu banyak pikiran.
Tapi hidup tak pernah menunggu kita yakin sepenuhnya. Kadang, keberanian untuk memulai justru muncul bukan dari keyakinan, tapi dari kepasrahan yang sadar: bahwa kita nggak harus tahu semuanya dulu untuk mulai.
Bayangkan ini: kamu berdiri di tepi hutan yang belum pernah kamu masuki. Kamu nggak tahu seberapa jauh jalan setapaknya, seberapa sulit medannya. Tapi ada dorongan untuk melangkah.
Apa yang kamu butuhkan saat itu? Bukan peta lengkap. Tapi satu langkah pertama.
Kita sering keliru mengira bahwa orang-orang yang kita anggap “hebat” selalu yakin sejak awal. Padahal banyak di antara mereka justru memulai dengan ragu-ragu, dengan setengah percaya diri, dengan pertanyaan yang belum punya jawaban.
Tapi mereka tetap bergerak. Mereka kasih diri mereka izin untuk coba dulu.
Bukan karena mereka yakin akan sukses. Tapi karena diam terlalu lama ternyata jauh lebih menyesakkan.
Memulai itu bukan soal jaminan. Tapi soal memberi diri sendiri hak untuk bergerak. Dan seringkali, keyakinan itu nggak datang di awal. Ia muncul di tengah jalan. Ia tumbuh dari langkah-langkah kecil yang dilakukan terus-menerus.
Kalau kamu sedang menunggu 100% yakin sebelum mulai, izinkan aku kasih sedikit kabar baik: kamu nggak harus sekaligus banyak langkah. Kamu hanya perlu satu langkah, dan mungkin, satu napas yang tenang.
“Tapi gimana kalau aku salah arah?”
“Gimana kalau ternyata ini bukan jalanku?”
“Gimana kalau aku gagal di tengah jalan?”
Kalimat-kalimat ini wajar. Tapi coba balik pertanyaannya:
“Gimana kalau kamu nggak pernah tahu karena kamu nggak pernah mulai?”
Itu jauh lebih menyakitkan.
Kita lupa, bahwa langkah pertama bukan soal hasil.
Langkah pertama adalah deklarasi: bahwa kamu bersedia hadir dalam prosesmu sendiri. Bahwa kamu bersedia hidup, bukan hanya menunggu waktu ideal yang seringkali nggak pernah datang. Dan kamu akan lelah menunggu keyakinan mutlak.
Solusinya coba aja langsung jalani satu langkah aja tan[a banyal mikir. Karena kadang, satu langkah itu cukup untuk membuat seluruh semesta bergeser sedikit demi kamu.
